Sektor Pertanian
 BANJARMASIN – Indonesia  diprediksi bakal menjadi pemasok karet utama dunia mengalahkan Thailand  dan Malaysia.
Pasalnya, kedua negara itu tidak mampu lagi meningkatkan produksi karena  keterbatasan lahan pengembangan.
“Dengan luasan lahan yang masih cukup besar tersebut Indonesia akan  mampu menjadi produsen karet terbesar dunia, mengingat perkebunan karet  Thailand dan Malaysia tidak mungkin lagi dikembangkan,” kata Dirjen  Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian  Zainal Bahrudin pada pencanangan “Gerakan Nasional Bokar Bersih” (GNBB)  di Banjar, Kalimantan Selatan, Rabu (24/3).
Menurut dia, saat ini Indonesia merupakan salah satu negara produsen  karet terbesar dunia setelah Thailand dengan produksi 2,751 juta ton.
Namun, kata dia, dari segi luasan, Indonesia memiliki luas lahan karet  terbesar dunia yaitu 3,42 juta hektare. Sayang, produktivitas karet  Indonesia saat ini masih sangat rendah yaitu hanya 994 kg/ha/ tahun.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibanding Thailand yang mencapai 1.690  kg/ha/tahun. Sementara itu, produktivitas karet Malaysia sebesar 1.430  kg/ha/tahun dan India bisa mencapai 1.800 kg/ha/tahun.
Untuk meningkatkan produktivitas karet, kata dia, pihaknya terus  melakukan upaya pengendalian mutu bibit karet terutama mengimbau petani  karet untuk menggunakan bibit unggul.
Selain itu, kata dia, pemerintah akan memperhatikan pengelolaan karet  mulai dari proses penanaman, pemupukan, penyadapan, hingga pengelolaan  menjadi bahan karet olahan rakyat (bokar).
“Saya yakin dengan pemilihan bibit unggul secara benar yang diikuti  dengan pengendalian mutu, mulai penanaman hingga pascapanen, akan mampu  meningkatkan produksi karet Indonesia,” kata Zainal.
Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Rudy Ariffin mengatakan saat ini 30  persen pendapatan daerah regional bruto (PDRB) Kalsel didukung oleh  sektor pertanian antara lain perkebunan karet.
Nilai tersebut, kata dia, merupakan nilai terbesar dibanding sektor  lain. Bahkan dibanding sektor tambang batu bara sekalipun.
“Kalsel memang kaya akan tambang batu bara, tetapi ternyata PDRB  terbesar masih didukung sektor pertanian,” kata dia.
Prioritas Utama Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Alex Noerdin  mengatakan saat ini petani karet menjadi perhatian dan prioritas utama  bagi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk mendapatkan pembinaan. 
“Saya janji pada lima tahun ke depan Sumatra Selatan dan Kalimantan  Selatan akan menjadi provinsi pendorong Indonesia sebagai  negara produsen karet terbesar di dunia  mengalahkan Malaysia,” kata dia. 
                              Ant/E-2
sumber:http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?idkat=31&id=48264
 
