Kepuasan Pelanggan
Kotler menyatakan bahwa kepuasan pelanggan  adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau  hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya, sedangkan Wilkie  mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai suatu tanggapan emosial pada  evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa.  (Tjiptono,1997).
Kepuasan merupakan tingkat perasaan konsumen yang  diperoleh setelah konsumen melakukan/menikmati sesuatu. Dengan demikian  dapat diartikan bahwa kepuasan konsumen merupakan perbedaan antara yang  diharapkan konsumen (nilai harapan) dengan situasi yang diberikan  perusahaan (perguruan tinggi) di dalam usaha memenuhi harapan konsumen.
Soelasih  (2004; h 86) mengemukakan bahwa :
1. nilai harapan = nilai persepsi  konsumen puas
2. nilai harapan < nilai persepsi maka konsumen  sangat puas
3. nilai harapan > nilai persepsi maka konsumen tidak  puas
Nilai harapan dibentuk melalui pengalaman masa lalu, komentar  atau saran dari pengguna dan informasi dari pesaing. Adapun nilai  persepsi adalah kemampuan perusahaan di dalam melayani memuaskan  konsumen. Ada tiga harapan mengenai suatu produk atau jasa yang  diidentifikasi oleh beberapa peneliti yaitu :
1. Kinerja yang wajar
2.  Kinerja yang ideal
3. Kinerja yang diharapkan
Kinerja yang  diharapkan adalah yang paling sering digunakan dalam penelitian karena  logis dalam proses evaluasi alternatif yang dibahas. Ketidakpuasan  konsumen terhadap suatu jasa pelayanan karena tidak sesuai dengan yang  diharapkan dapat berdampak negatif terhadap keberhasilan jasa pelayanan  tersebut (Eangel,1995).
Perusahaan banyak menggunakan berbagai cara  untuk mempertahankan salah satunya adalah memastikan kualitas produk  dan jasa memenuhi harapan konsumen. Pemenuhan harapan akan menciptakan  kepuasan bagi konsumen.
Konsumen yang terpuaskan akan menjadi  pelanggan, mereka akan (Kotler,1996) :
1. melakukan pembelian ulang
2.  mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain.
3.  kurang memperhatikan merek ataupun iklan produk pesaing
4. membeli  produk yang lain dari perusahaan yang sama
Setiap perusahaan atau  organisasi yang menggunakan strategi kepuasan konsumen akan menyebabkan  para pesaingnya berusaha keras merebut atau mempertahankan konsumen  suatu perusahaan. Kepuasan knsumen akan menyebabkan para pesaingnya  berusaha keras merebut atau mempertahankan konsumen suatu perusahaan.  Kepuasan konsumen merupakan strategi jangka panjang yang membutuhkan  konsumen baik dari segi dana maupun sumber daya manusia (Schnaars,1991).  Beberapa strategi yang dipadukan untuk meraih dan meningkatkan kepuasan  pelanggan adalah :
■ Relation Marketing (Mc Kenna, 1991) yaitu  strategi dimana transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual  berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Relationship  Marketing berdasar pada :
a. Fokus customer retention
b.  Orientasi manfaat produk
c. Orientasi jangka panjang
d. Layanan  pelanggan yang sangat diperhatikan dan ditekankan
e. Komitmen  terhadap konsumen sangat tinggi
f. Kontak dengan pelanggan sangat  tinggi
g. Kualitas yang merupakan perhatian sangat tinggi
■  Strategi Superior Customer Service (Schnaars,1991)
Strategi ini  menawarkan strategi yang lebih baik daripada pesaing. Perusahaan atau  organisasi yang menggunakan strategi ini harus memiliki dana yang cukup  besar dan kemampuan SDM yang unggul, serta memiliki usaha yang gigih  agar tercipta suatu pelayanan yang menawarkancustomer service yang lebih  baik akan membebankan
harga yang lebih tinggi daripada produk atau  jasa yang dihasilkan.
■ Strategi unconditional guarantees  (Hart,1988) atau extra ordinary guarantees.
Strategi ini berintikan  komitmen untuk memberikan kepuasan konsumen yang akhirnya akan menjadi  sumber dinamisme penyempurnaan mutu produk atau jasa dan kinerja  perusahaan.
■ Strategi penanganan keluhan yang efisien  (Schnaars, 1991)
Memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengubah  konsumen yang tidak puas (unsatisfied customer) menjadi konsumen yang  puas (satisfied customer) terhadap produk atau jasa yang dihasilkan  perusahaan.
■ Strategi peningkatan kinerja perusahaan
Suatu  strategi meliputi berbagai upaya seperti melakukan pemantauan dan  pengukuran kepuasan konsumen secara berkesinambungan, memberikan  pendidikan dan pelatihan yang mencakup komunikasi dan public relation  terhadap pihak manajemen dan karyawan, memasukkan unsur kemampuan untuk  memuaskan konsumen yang penilaiannya bias didasarkan pada survei  konsumen, dalam sistem penilaian prestasi karyawan dan memberikan  enpowerment yang lebih besar kepada karyawan dalam melaksanakan  tugasnya.
■ Penerapan Quality Function Deployment (QFD)
Merupakan  praktek dalam merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap  kebutuhan konsumen. Hal ini melibatkan konsumen dalam proses  mengembangkan produk/jasa sedini mungkin dengan demikian memungkinkan  perusahaan untuk memperioritaskan kebutuhan konsumen serta memperbaiki  proses hingga tercapainya efektivitas maksimum.
Berry, Zeithaml  dan Parasuraman mengidentifikasi 10 faktor dominan atau penentu mutu  pelayanan jasa, yang pada akhirnya menjadi penentu tingkat kepuasan.   Yang menjadi lima dimensi pokok faktor itu bila diterapkan adalah  sebagai berikut: 
■ Reliability
Kemampuan karyawan untuk  memberikan jasa sesuai dengan yang dijanjikan, terpercaya, akurat, dan  konsisten. 
■ Responsiveness
Kemauan dari karyawan dan  pengusaha untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat dan  bermakna serta kesediaan mendengar dan mengatasi keluhan yang diajukan  konsumen, misalnya penyediaan sarana yang sesuai untuk menjamin  terjadinya proses yang tepat. 
■ Assurance
Berupa  kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap  janji yang telah dikemukakan kepada konsumen, misalnya janji dalam  promosi. 
Hal ini mencakup :
● Competence
mengukur tingkat  kepuasan konsumen atas ketrampilan dan keahlian yang dimiliki penyedia  jasa.
● Courtesy
mengukur kepuasan konsumen terhadap sikap sopan  santun dan keramahan penyedia jasa.
● Credibility
mengukur  kepuasan konsumen terhadap kejujuran perusahaan, apakah perusahaan dapat  dipercaya atau tidak.
● Security
mengukur kepuasan konsumen  terhadap rasa aman yang meliputi secara fisik, secara finansial, dan  rahasia yang dapat dijamin perusahaan.
■ Emphaty
Kesediaan  karyawan dan pengelola untuk lebih peduli memberikan perhatian secara  pribadi kepada langganan, misalnya karyawan atau pengelola harus mencoba  menempatkan diri sebagai pelanggan. Jika pelanggan mengeluh maka harus  dicari solusi untuk mencapai persetujuan yang harmonis dengan  menunjukkan rasa peduli yang tulus. 
■ Tangible
Berupa  penampilan fasilitas fisik, peralatan, dan berbagai materi komunikasi  (Alma, 1992: p. 231), misalnya gedung dan kebersihan yang baik serta  penataan ruangan yang rapi.
Kepuasan pelanggan menurut Rangkuti  (2004) adalah mengukur sejauh mana harapan pelanggan terhadap produk  atau jasa yang diberikan dan telah sesuai dengan aktual produk atau jasa  yang ia rasakan. Kotler (2002) secara umum ia menyatakan bahwa :
“Kepuasan  adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah  membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil)  suatu produk dan harapan-harapannya”.
Menurut Eangel (1990), kepuasan  pelanggan merupakan :
“Evaluasi purna beli di mana alternatif yang  dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau  melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan pelanggan timbul  apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan.”
sumber: http://ta-tugasakhir.blogspot.com/2007/10/konsep-kepuasan-konsumen.html